Teks gambar : DAS sungai Simangalam tampak sudah rusak akibat penanaman pohon kelapa sawit milik PT KSS
LABURA, LENSA NEWS
Perusahaan Yang bergerak dibidang Perkebunan Kelapa Sawit yang terletak di Desa Simangalam Kec Kualuh Selatan Kab Labuhanbatu Utara PT KSS di duga telah merusak ekosistem di sekitar sungai Simangalam.
Dari informasi yang dihimpun LensaNews bahwa pada Senin (31/1) pihak OPD dari Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian, Dinas Perizinan, Sat Pol PP, Camat Kualuh Selatan didampingi Kepala Desa Simangalam serta para anggota DPRD Kab Labuhanbatu Utara dari Komisi B telah turun ke lapangan melintasi sungai Simangalam yang diduga telah dieksploitasi oleh PT KSS menjadikan tanah di DAS sebagai areal perkebunan kelapa sawit. Peninjauan langsung ke objek yang dilaporkan sebagai tindak lanjut dari hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) di gedung DPRD Kab Labuhanbatu Utara pada Rabu (25/1) yang lalu atas laporan masyarakat yang menamakan dirinya kelompok Nelayan Jaya Alam Lestari Desa Simangalam kepada DPRD.
Kemudian dari hasil peninjauan langsung oleh para pimpinan OPD serta para anggota DPRD yang didampingi para anggota nelayan di sungai Simangalam yang menggunakan alat transport sampan ber mesin berjumlah 5 unit seperti keterangan dari Ketua BPD Desa Simangalam Sahdan Siagian kepada awak media ini ” tampak DAS sungai Simangalam baik ditepi sebelah kiri dan kanan pada umumnya telah rusak dan terlihat seperti tanah yang sudah tandus dan tidak kuat lagi jika menahan debet air sungai yang besar jika sewaktu-waktu sungai meluap karena pengerukan tanah di DAS selama ini terus berlangsung untuk dijadikan benteng penahan banjir areal perkebunan PT KSS tetapi disertai juga DAS dijadikan areal perkebunan dengan menanami pohon kelapa sawit yang sudah siap dipanen ” .
Laporan masyarakat atas rusaknya ekosistem sungai Simangalam akibat pengerukan tanah disungai Simangalam yang sudah bertahun-tahun dilakukan oleh pihak PT KSS ini sudah sejak bulan Oktober 2021 lalu. Sebab hal ini sangat berpengaruh kepada kehidupan khalayak masyarakat khususnya para nelayan yang menggantungkan hidupnya dari hasil penangkapan ikan disungai yang akhir-akhir ini mengalami kerugian hingga tidak dapat lagi menangkap ikan.
Dari informasi yang didapatkan bahwa pengerukan tanah oleh PT KSS selama ini berlangsung tepat diposisi batang sungai dengan menggunakan alat berat Beco Panton.Dan selain mengobrak abrik batang sungai dengan alasan klasik untuk normalisasi sungai atas permohonan Pemerintahan Desa juga pengerukan tanah dilakukan di DAS yang dijadikan areal perkebunan kelapa sawit dengan menanam pohon kelapa sawit (MH)
Related Posts
Motif Pelaku Membunuh Wanita Di Kebun Tebu Sei Mencirim Sunggal Karena Kesal Diajak Menikah
Pelaku Pembunuh Wanita Yang Ditemukan Tewas di Kebun Tebu Sei Mencirim Sunggal Ternyata Pacar Korban
Judi Tembak Ikan dan Narkoba Marak di Pancurbatu, ‘samura ‘ di duga adanya kordinasi APH setempat makanya kondusif
Rutan Dumai Gelar Razia Bersama Aparat Penegak Hukum
Pembangunan CitraLand Menciptakan Lapangan Kerja Yang Besar Bagi Masyarakat Sumatera Utara
No Responses